Telah Terbit Novel "CERMIN"





Sebuah buku adalah bentuk nyata suatu karya seseorang dalam merangkai kata yang patut dihargai. Buku layaknya seorang anak bagi penulis. Buku dapat terbit melalui proses panjang, seperti mengandung seorang anak.

Awal Juni lalu, saya baru saja menandatangi kontrak dari Pihak Penerbit Grasindo. Setelah proses panjang revisi, akhirnya terbit novel perdana saya berjudul CERMIN.

CERMIN membuat saya lebih bersemangat lagi untuk menulis kisah-kisah selanjutnya. Setidaknya, inilah pembuktian saya pada dunia bahwa saya mampu menghasilkan sebuah karya nyata. Inilah pembuktian bahwa saya bersungguh-sungguh menjadi penulis. Setelah selama dua tahun lebih, sejak tahun 2011 saya mulai serius menulis secara profesional lalu mengirimkannya di media massa, dimulai dengan puisi dan cerpen. Kemudian, pada pertengahan 2013 saya mulai menulis novel perdana saya.

Alhamdullillah novel perdana saya ini langsung diterima oleh Penerbit Grasindo.

Oh ya, ini sekilas sinopsis novel CERMIN.

Cekidot! ^_^
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Apakah yang kamu lakukan jika mantan kekasih yang sudah menyia-nyiakanmu meminta kesempatan lagi untuk membahagiakanmu? Sementara di waktu dulu dia pergi meninggalkanmu tanpa alasan dan kini mendatangimu kembali dengan beribu alasan? Apakah kamu akan menerimanya kembali?

Kiara merasa sakit hati saat melihat dengan matanya sendiri, Ivann sedang bermesraan dengan perempuan lain. Begitu mudahnya Ivan menggantikan posisi Kiara dengan perempuan lain. Bahkan, scarf pemberian Kiara sewaktu ulang tahun Ivan telah dibuang oleh Ivan dan digantikan oleh scarf milik Reni. Kiara tak tahan lagi melihat pemandangan itu.

Adakah lelaki yang berhasil membahagiakan Kiara selamanya? Ternyata hanya senja yang membahagiakannya dengan waktu yang sebentar, lalu pergi dengan menyisakan sakit seperti cahaya mega yang menyakitkan.

Bagi Kiara, memberi kesempatan dan menerima seseorang yang telah menyia-nyiakannya adalah kebodohan yang membiarkan dirinya sakit hati kembali. Oleh karena itu, Kiara tak ingin menerima siapapun lagi dan tak ingin berbagi cinta dengan siapapun untuk sementara waktu, sampai kondisi hatinya normal kembali dan siap untuk berbagi kebahagiaan dengan hati yang lain. Kiara hanya ingin meregenerasi hatinya. 

Bahkan, dia tak ingin berbagi dengan cermin, tak ingin cermin mencintai bayang-bayang tubuhnya.
***

 

Aku rindu kamu memperhatikan tubuhku dari belakang saat aku bercermin. Terlihat kita yang tersipu malu, tapi itu dulu. Sebelum kenangan jadi abu, sebelum cerminku hanya menampilkan warna kelabu, sebelum cerminku hanya menampilkan masa lalu.

Apa yang harus kubagikan lagi dengan cermin? Rasanya aku tak ingin lagi berbagi dengan cermin, karena semuanya kini hanya berisi luka.

Setiap hari aku bertanya pada cermin. Kugumamkan penggalan puisi Chairil Anwar yang entah kenapa selalu kusukai.

Aku berkaca

Ini muka penuh luka
Siapa punya?

Kudengar seru menderu
-dalam hatiku? –
Apa hanya angin lalu?

---------------------------------

CERMIN
"Sedang dengan cermin aku enggan berbagi"

(dilengkapi dengan kutipan puisi Chairil Anwar)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dapatkan segera kehadiran novel CERMIN di toko buku terdekat di kota Anda, atau pesan di toko buku online berikut ini:


atau bisa juga pesan langsung ke saya via email: anggrek.lestari@yahoo.com

Selamat meregenerasi hati.



 Salam hangat,

Anggrek Lestari

 

Komentar

Menu yang Paling Banyak Dinikmati