Al-Quran Hadiah Dari Wali Kelas
Saat aku duduk di kelas sepuluh
Madrasah Aliyah Negeri Binjai wali kelas kami merupakan seorang wanita
yang shalehah. Beliau bukan hanya mengajarkan mata pelajaran fisika,
tetapi juga mengajari kami berakhlak baik dan menjadi orang-orang yang
beriman.
Saat pembagian rapor semester
genap (kenaikan kelas) wali kelas kami memberikan hadiah bagi siswa yang
meraih peringkat lima besar. Aku senang sekali menjadi salah satu siswa
yang menerima hadiah itu.
Aku mengira hadiah yang berbalut kertas cokelat itu berisi sebuah
buku tulis sebanyak satu lusin karena
tebal. Dugaanku salah. Ternyata sebuah Al-Quran bercover perak dilengkapi dengan gliter yang membuat Al-Quran terlihat berkilau.
tebal. Dugaanku salah. Ternyata sebuah Al-Quran bercover perak dilengkapi dengan gliter yang membuat Al-Quran terlihat berkilau.
Aku menemukan kata-kata di
lembaran pertama Al-Quran. Kata-kata ditulis di pojok kanan paling bawah
menggunakan tinta perak. Kata-kata itu berisi, "Tetaplah menjadi yang
terbaik."
Sampai saat ini aku sudah duduk di bangku kuliah, aku masih terharu
dengan hadiah beliau. Ya, memang wali kelas kami selalu memperlihatkan
sisi religiusnya bahkan dalam hal hadiah untuk juara kelas.
Oh ya, aku masih ingat kata-kata religiusnya yang berhubungan dengan
Al-Quran. Suatu hari sesudah kami membaca Al-Quran di pagi hari (di
sekolah kami wajib membaca Al-Quran sebelum memulai pelajaran) beliau
berkata: "Selalu sempatkanlah diri kalian membaca Al-Quran dan
memahaminya. Tanpa Al-Quran kita akan kehilangan arah dalam hidup ini
karena Al-Quran merupakan petunjuk dan pedoman hidup kita."
Sampai saat ini, aku selalu
menjalankan nasihat beliau. Minimal membaca Al-Quran satu Ain sesudah
salat magrib. Membaca Al-Quran menimbulkan ketenangan hati dan pikiran. Al-Quran hadiah dari wali kelas akan selalu jaga dan tak lupa membacanya. "Terima kasih guruku. Kau memang pelita."
Cerita Hari Ke-19
Proyek #Cerita Dari Kamar
Komentar