Lemari Box
Oleh: Anggrek Lestari Asy-Syifa
Bagiku buku seperti orang yang kucintai. Aku berusaha menjaga dan
memperlakukan buku dengan baik. Aku terbiasa langsung menyampulkan buku
begitu itu kubeli. Setelah itu aku menyimpan buku-buku ditempat kering
dan tertutup agar jamur tidak merusak buku.
Sebelum aku punya lemari box bertingkat, aku menyimpan buku di lemari
kayu. Aku sebel banget sama lemari kayu itu! Serbuk kayu akibat kayu
yang dimakan rayap berjatuhan di buku. Bukuku pun cepat sekali kotor dan
berdebu. Ya, tapi aku juga tidak menyalahkan lemari kayu itu. Lemari
kayu udah dari zaman kakakku kecil. Jadi udah lapuk. Aku ingin sekali
membeli lemari box yang tidak berbahan kayu agar tidak mudah
mengeluarkan serbuk kayu. Tapi, uangku belum ada. Aku gak pernah minta
uang pada orang tua untuk kebutuhanku.
Lemari box jadi penyemangat motivasiku untuk menulis. Jadi semakin
banyak tulisanku yang terbit, honornya bisa aku kumpulkan beli lemari.
Tepat perkuliahan akhir semester empat kemarin, honor tulisanku yang
terkumpul sudah cukup untuk membeli lemari box. Yeyeyey! Senangnya sudah
punya lemari box untuk penyimpanan koleksi bukuku.
Lemari box ini berharga banget. Ya apapun benda yang kita beli pakai
hasil jerih payah sendiri itu lebih berharga dan sudah pasti lebih
memuaskan daripada benda yang dibelikan orang tua. Dan, sudah pasti kita
akan menjaga dengan ekstra benda tersebut.
Cerita Hari Ke-27
Proyek #CintaDariKamar
Komentar