ALASAN MENGAPA KITA TERKECOH KEBERADAAN HAL YANG KITA CARI
Sering sekali sudah jauh-jauh kita mencari, ternyata apa yang telah kita cari berada sangat dekat dengan kita. Benar, kan? Sering kita menyadari hal itu ketika kita sudah lelah melalui perjuangan untuk mendapatkan apa yang kita cari, eh ternyata tanpa terduga seperti datang sendiri apa yang kita cari itu. Contoh mudahnya nih ya, kamu jatuh bangun mengejar gebetan, ujung-ujungnya jadian sama sahabat kamu yang tiap hari udah “nempel” sama kamu. Atau gini nih, kita buru-buru mencari barang, sewaktu kita udah kecapean, besok-besok enggak cari lagi, eh barang yang kita cari itu ternyata terselip di dalam tas. Beuh, pasti menyebalkan yah.
Terkadang karena alasan seperti yang saya tuliskan tadi, banyak orang yang menjadikan itu alibi untuk malas mencari dengan bilang begini nih, “udah ah enggak usah dicari, nanti kan datang sendiri” (baca: cari pasangan). Padahal, harusnya itu gak menjadikan kita alasan untuk malas mencari ya.
Oh ya, pernah enggak kamu berpikir alasan mengapa kita terkecoh keberadaan hal yang kita cari? Coba kita lihat inilah alasannya. Chek this out, Penikmat Kata.
1. Supaya kita enggak malas berusaha
Ketidakpastian hidup ini membuat kita rajin berusaha. Bayangkan saja kalau kita sudah tahu besok PASTI akan jadi orang kaya, kita enggak akan berusaha, duduk-duduk santai saja. Karena enggak ada yang pasti, kita pun sibuk mencari.
2. Supaya kita menghargai apa yang kita punya
Hayo siapa di sini yang suka mencari apa yang sudah habis? (saya ngaku deh) Dalam hal makanan saya sering sekali begini nih, kalau makanannya sudah habis baru deh saya cari, kalau masih banyak, dibiarkan enggak mau makan (lah kok malah bahas makanan?)
Sering sekali memang ketika apa yang kita cari berada di dekat kita, kita kembali untuk meraih itu, yang sayangnya sudah tidak ada lagi. kita akhirnya menyesal. Itu jadi pelajaran untuk kita agar kita lebih peka terhadap hal-hal yang sudah kita miliki. Sudahkah kamu bersyukur sebelum kamu mencari yang lebih lagi?
3. Karena kita tidak mendengarkan kata hati nurani
Hati nurani zaman sekarang seakan terabaikan, apalagi jika seseorang tidak mendekatkan diri dengan Tuhan. Sebab hati nurani berkaitan erat dengan ketuhanan.
Kita sering terkecoh keberadaan hal yang kita cari, kemungkinan karena kita tidak mendengarkan, bahkan tidak percaya pada hati nurani kita sendiri. padahal, sebenarnya hati nurani kita menyimpan banyak rahasia yang berguna untuk membimbing kehidupan kita. Semakin kita terlatih untuk mendengarkan suara hati, niscaya kita akan selalu berada di jalan yang benar dengan catatan tetap menggunakan pikiran untuk penyeimbang suara hati.
Berkaitan dengan hati nurani, saya punya sebuah kutipan menarik tentang rahasia di dalam hati nurani manusia. Kutipan berikut adalah sebuah kisah yang diceritakan oleh Gim Hok, seorang trainer dan life coach, yang saya ambil dari buku Mendongkrak Karisma Diri dengan Ilmu Bahasa Tubuh karya Malik Acid Zahrani.
Simak, ya, kutipan berikut ini:
Setelah Sang Pencipta menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, dan manusia, maka tinggal satu tugas terakhir, yaitu meletakkan rahasia hidup di tempat yang tepat. Manusia hanya dapat menemukannya pada saat dia telah mencari-carinya dan siap untuk menerimanya. Maka, Sang Pencipta memanggil para malaikat dan memberi tugas ini. Para malaikat pun mulai berembuk dan berdiskusi.
Salah satu malaikat memberikan usul, “Bagaimana kalau kita meletakkan rahasia itu di atas gunung paling tinggi? Manusia tidak akan menemukannya di sana.”
Atas pertanyaan ini, malaikat yang lain menjawab, “Kita telah menciptakan manusia dengan ambisi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan. Karena itu, mereka pada akhirnya akan mendaki bahkan gunung yang paling tinggi sekalipun.”
Lalu, yang lain memberi saran, “Bagaimana kalau rahasia itu disembunyikan di dasar samudra yang paling dalam?”
Terhadap saran ini, yang lain menjawab, “Kita telah menciptakan manusia dengan kemampuan dan imajinasi tanpa batas dan keinginan yang meluap-luap untuk menjelajahi dunianya. Karena itu, cepat atau lambat, manusia bahkan akan mencapai samudra yang paling dalam sekalipun.”
Akhirnya, malaikat yang paling tua muncul dengan satu solusi, “ Mari kita sembunyikan rahasia hidup di tempat yang paling akhir dicari manusia, suatu tempat yang hanya akan dia datangi bila dia telah mencoba semua kemungkinan dan telah siap menerimanya.”
Sontak, semua malaikat bertanya, “Di manakah tempatnya?”
Malaikat yang paling tua itu menjawab, “Kita akan menyimpannya jauh di dalam hati nurani setiap manusia.”
Semua malaikat setuju, dan akhirnya diputuskan rahasia hidup disimpan di sana. Sejak itu dan sampai sekarang, rahasia terbesar itu tersimpan di dalam hati manusia yang paling dalam, menunggu siapa pun yang telah siap untuk menerimanya.
Sudahkah Anda merasa telah menemukannya?
***
Ternyata semua ada di nurani kita. Rahasia itu ada dalam diri kita masing-masing. Artinya, jika kita benar-benar menginginkan sebuah kehidupan yang penuh dengan kesuksesan dan kebahagiaan, kita bisa menemukannya melalui diri kita.
Wah, kutipan yang bijak sekali. Ternyata apa yang kita cari akan kita temukan jika kita sudah berusaha untuk menemukan berbagai kemungkinannya dan yang terpenting kita sudah siap untuk menerima hal itu. Dan, biasanya kita akan menerima apa yang kita butuhkan dalam hidup ini, lebih dari apa yang kita cari selama ini, karena Tuhan dan alam semesta ini lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.
Jadi, sudahkah kamu bertanya pada hatimu sendiri dan mempersiapkan diri menerima apa yang kamu butuhkan?
Selamat mencari,
Anggrek Lestari
Komentar