Tahun Baru, Sudahkah Anda Move On dari Berita Basi?



Susah move on memang membuat seseorang mudah terlibat emosi kalau melihat lagi sesuatu yang sudah basi.

Misalnya saja ada teman Anda yang belum move on dari mantan pacarnya, lalu sedikit saja melihat foto lama pacar yang sudah jadi mantan, pasti ujung-ujung terlibat emosi, terbayang lagi, dan sulit berpikir dengan akal sehat bahwa apa yang dilihat bukan berasal dari masa kini, alias sudah basi.

Nah, Gaes kenapa saya di sini membahas susahnya berhadapan dengan orang-orang yang susah move on? Hal ini saya lakukan, karena saya pun gemas ingin menuliskan kejadian yang bikin saya resah dan semoga bisa jadi pelajaran seperti tulisan-tulisan saya sebelumnya.

Sebagai seseorang yang aktif memakai Whatsapp Grup, termasuk untuk pekerjaan maupun grup komunitas kekinian, akhir-akhir ini saya diresahkan oleh berita-berita terkait kecurangan SPBU yang beredar di grup WA. Saya sebagai penulis tentu kepo dong dengan kejadian sebenarnya. Maka saya searching di Youtube. Ternyata itu video diupload oleh salah satu media news terkenal satu tahun lalu. Duh, capek sebenarnya menerima berita basi begitu Gaes. Ini kan sudah mau tahun baru, jelaslah capek menerima berita lama yang diungkit lagi. Memangnya kalian gak capek dan gak sayang kuota?

Jadi gini gaes, itu video kecurangan SPBU terjadi tahun 2016 tetapi kini beredar lagi. Memang video yang beredar di Whatsapp Grup tersebut tidak ada tanggalnya, tetapi jika Anda mencari di Youtube, pasti ada tanggal kapan video tersebut diupload, yaitu tahun lalu. Tetapi, kita juga bisa tahu bahwa video yang beredar itu memang kasus lama, karena ada program televisi di sudut atas kanan video yang memang program tersebut hanya ada di tahun 2016. Ini nih:




Susah ya memang menghadapi orang yang susah move on? Padahal juga sudah jelas pelaku kecurangan tersebut sudah ditangkap lho.

Berikut ini daftar link berita sebagai bukti kalau video yang beredar itu merupakan kasus lama dan sudah ditangani pihak yang berwajib. Ingat, jangan malas baca.






Nah, sudah jelas kan itu kasus lama yang harus kita lupakan. Malu deh kalau jadi generasi susah move on. Heran banget deh menghadapi orang-orang susah move on dari kasus lama begitu. Bukan hanya satu kasus ini saja lho ternyata gaes, kecurangan-kecurangan di SPBU yang sudah ditangani, diupload ulang oleh banyak oknum yang sepertinya memanfaatkan berita berpotensi menarik di klik agar media sosial mereka bisa viral. Masa iya sih kita mau membantu media sosial mereka viral, terus mereka bisa dapat uang padahal memanfaatkan berita basi dan juga cenderung hoax? Kalau saya sih, ogah banget. Jadi kalau nemu sesuatu video berisi kecurangan apa pun itu, dicek dulu kebenarannya, cari video serupa pasti nemu awal video itu kapan di-upload. Percuma dong generasi kekinian jago stalking tapi gak bisa untuk stalking membuktikan suatu berita fresh.

Kalau masih ada juga yang nyinyir, bertanya-tanya kenapa video itu beredar lagi, ya karena gak susah kok menemukan berita lama yang direkomendasikan untuk pengunjung laman jika mengunjungi suatu platform. Misal nih, mengunjungi platform portal berita, ketika membaca berita terbaru tentang SPBU, pasti berita-berita lama juga dimunculkan dan direkomendasikan kembali untuk dibaca karena memiliki topik yang sama. Begitu pula jika kita melihat suatu video di Youtube.

Nah, jadi video lama-lama yang akhir-akhir beredar, menurut saya sih ulah orang yang susah banget move on sama berita basi, tersulut emosi, buru-buru share ke all media sosial. Atau, ada juga orang yang senang mengambil keuntungan dari berita-berita berpotensi viral kembali, sehingga media sosialnya ramai dikunjungi netizen.

Intinya sih, kalau memang mau melaporkan pelaku kecurangan, ya silakan saja itu hak kita kok sebagai konsumen. Tapi dengan catatan, tidak perlu membuat resah orang lain dengan kecurangan yang justru kasusnya udah basi, udah tertangani.

Nah gaes, mendingan melek dan aware sama berita kekinian. Sebagai konsumen memang kita mesti pintar, dan kalau nemu kecurangan SPBU seperti tadi, tinggal dilaporkan saja ke Contact Center Pertamina 1.500.000. Supaya ditangani secepatnya ya, Gaes.

Sama-sama kita perangi ketidaknyamanan yang disebarkan di WA grup. Harusnya dipakai menyebarkan informasi yang kekinian lebih akurat.

Jelang tahun baru, jangan lupa move on juga dari berita basi. Kasihan otak kalau menyimpan yang basi-basi terus-menerus.

Jadilah generasi berbahagia tanpa drama, apalagi dramanya menggunakan berita lama.


Selamat menyambut tahun baru 2018.

Salam dari pejuang tulisan, anti kekerasan! 

Anggrek Lestari

Komentar

Menu yang Paling Banyak Dinikmati