Arsip Karya yang Sudah Terbit di Surat Kabar


Oleh: Anggrek Lestari Asy-Syifa

Aku mulai mencoba mempublikasikan karyaku seperti puisi dan cerpen ke surat kabar lokal yang ada di Medan di perkuliahan semester awal. Aku hampir menyerah di awal-awal aku mengirim karya ke surat kabar. Aku tidak pernah dapat konfirmasi bahwa karyaku terbit. Tapi aku tidak menyerah. Beberapa bulan kemudian aku diberitahu temanku bahwa ada puisi milikku yang terbit. Dari sini aku mengambil kesimpulan, surat kabar lokal di Medan tidak pernah memberi konfirmasi karya terbit ke penulis. Harus lihat sendiri di surat kabar. Ya harus tiap minggu beli surat kabar. Kalau tidak punya uang minta lihati teman. Sekarang kan sudah ada E-Paper. Jadi tidak keluar uang. 

Sejak mulai mengirim aku tidak pernah membeli surat kabar untuk melihat ada karyaku atau tidak. Karena itu aku coba periksa di E-Paper saja. Ternyata lumayan banyak juga puisiku yang terbit. Menyesal juga dulu tidak pernah beli surat kabar.


Penerbitan karya sastra di media surat kabar membuatku merasakan bagaimana berjuang dari titik nol. Aku pelajari juga tema karyaku cocok di surat kabar mana. Perjuangannya memang berat. Penulis banyak, sedangkan kolom pemuatannya di surat kabar sangat terbatas. Hanya seminggu sekali, kebanyakan surat kabar di Indonesia memuat kolom sastra pada hari Sabtu dan Minggu.

Karyaku mulai terbi secara berturut di Waspada, Medan Bisnis, Sumut Pos, Serambi Indonesia, Analisa Medan. Oh ya, arsip karya-karyaku yang terbit di surat kabar aku simpan di map 'Slide Paper Hijau'.
Ada kebanggan dan kepuasan yang tidak terungkap oleh kata-kata saat arsip itu aku tunjukkan ke orang tua. Sudah pastilah orang tua mana yang tidak melihat anak yang mereka besarkan memiliki prestasi.

Aku masih terus berusaha berkarya untuk menambah prestasi-prestasi sehingga orang tuaku bisa senang dan bangga. Berhubung aku menpunyai pendapatan tetap sehingga belum bisa menyenangkan orang tua dari segi materi, hanya melalui karyalah aku bisa menyenangkan dan membanggakan orang tua.


Cerita Hari Ke-30
Proyek #CeritaDariKamar

Komentar