Scarf Biru


Oleh: Anggrek Lestari Asy-Syifa

Pada liburan kuliah mid semestar empat aku dan beberapa temanku pergi wisata ke Air Terjun Dua Warna di Berastagi. Kami menginap satu malam di sana. Sebelum pergi aku membeli Scarf berwarna biru. Ya untuk menambah kehangatan sewaktu di sana.

Aku punya pengalaman horor nih mengenai Scarf biru. Hampir mirip dengan pengalaman Boneka Pembawa Mimpi Buruk
 
Saat di Air Terjun Dua Warna, pada malam hari sebelum tidur kami membuat api unggun. Dingin sekali udaranya. Karena itulah aku memakai Scarf itu. Aku lilitkan di leher dan panjangnya yang berlebih untuk mengikat ke samping rambutku yang semula tergerai ke belakang.

Tiba-tiba seorang teman lelaki yang duduk di sebelah kiriku menjerit.

"Ada apa?" tanya kami semua dengan panik takut ada yang tidak beres karena sekeliling kami gelap. Kami cuma mengandalkan cahaya dari api unggun.

"Itu seperti ada rambut panjang tergerai," ucapnya bergetar sambil menunjuk ke arahku.

 

"Alah kau ada-ada aja. Itu tadi rambutku yang mau kuikat," seruku.

Teman-teman yang lain juga mengiyakan perkataanku. Temanku yang satu pasti sedang berhalusinasi. Dia lagi parno banget tuh. Kebetulan, tadi kami cerita-cerita film horor.

"Kau baru bahas horor sedikit saja udah takut!"

"Hahahaha. Di kampus kau berani. Tukang ngejek lagi. Di alam kayak gini takut kau."

Memang temanku itu kalau di kampus ngomongnya tinggi banget. Suka ngejek lagi. Eh entah kenapa kalau di alam terbuka begitu takut.

Diam-diam dalam hatiku parno juga. Aku lihat sekeliling kami banyak kunang-kunang.

"Woi, kata orang tuaku dulu, kunang-kunang itu kukunya orang mati," ucapku.

"Beh, tahayul tuh ah. Udah ah stop bicarain tentang horor. Jadi halusinasi kalian!" ucap temanku yang memimpin kami pergi ke tempat itu.

Malam itu berlangsung berjalan lancar. Tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kami pun pulang ke rumah masing-masing dengan selamat karena kekurangan suatu hal.

Sekarang kembali lagi ke Scarf biru. Sesampainya di rumah aku tidak mencuci Scarf. Aku pakai untuk menemani tidurku. Nah, mulai deh satu malam pertama aku mimpi buruk. Mimpi burukku sama seperti mimpiku yang lalu karena si boneka beruang. Tubuhku sangat sesak seperti ditimpa bayangan. Semakin aku mencoba bernapas dadaku semakin sesak lalu tiba-tiba aku terbangun.

Awalnya aku tidak curiga. Esoknya aku pakai lagi Scarf biru untuk menemani tidurku. Eh ternyata mimpi buruk lagi. Aku mengambil kesimpulan ada yang tidak beres dengan Scarf biru. Aku hubungkan dengan kejadian temanku yang mengakui melihat rambut panjang tergerai di belakangku. Kalau kata orang tua zaman dulu, istilahnya ada makhluk halus yang mengikuti. Hiii, jangan-jangan si rambut panjang yang dilihat temanku mengikuti aku, menempel di Scarf biru milikku.

Aku berinisiatif mencoba mencuci Scarf biru. Dan alhamdulillah mimpi burukku hilang setelah aku mencuci Scarf biru. Sampai hari ini aku masih memakai Scarf biru saat udara dingin di pagi dan malam hari.

Hiii, terkadang bingung juga kenapa sering terjadi hal-hal seperti itu. Ya, memang di dunia ini juga hidup makhluk tidak kasat mata. Biarkanlah sesekali mereka membuktikan dengan tindakan nyata bahwa mereka memang ada karena di zaman modern sekarang banyak orang yang sudah tidak percaya dengan begituan. Eh, ya tapi tidak usah sering-seringgggg. Ah, jadi parno nih.



Cerita Hari Ke-29
Proyek #CeritaDariKamar

Komentar