Walpaper Abstrak

Oleh: Anggrek Lestari Asy-Syifa
Dahulu aku tak pernah mengira kamar yang kuhuni akan memiliki walpaper abstrak. Walpaper yang tercipta dari asap-asap obat pembasmi nyamuk yg menyeruak.

Rumahku yang sederhana: tak berplafon sehingga tak memungkinkan untuk menggunakan obat pembasmi nyamuk semprot. Sedangkan obat pembasmi nyamuk listrik belum keluargaku kenal waktu itu. Memakai kelambu juga bukan solusi karena aku tak bisa menggunakannya. Dadaku akan sesak.

Rumahku termasuk kamarku dicat putih agar memantulkan cahaya sehingga rumah terlihat terang. Kini, waktu bertahun-tahun lamanya telah mengubah warna cat putih menjadi kuning kusam. Dan terciptalah walpaper abstrak. Barulah aku sadari perubahan warna cat dan terbentuknya walpaper abstrak disebabkan karena asap obat pembasmi nyamuk bakar.

Aku pernah menginginkan walpaper yang cantik. Misalnya walpaper bergambar sulur daun beserta daun yang beberapa helainya berguguran. Tapi, oh tapi, membeli cat berkualitas tinggi saja tak mampu apalagi membeli walpaper. Ya terima saja keadaan.

Satu hal pelajaran yang kudapatkan: Tempat tinggal yang kita huni akan memberi kejutan pada kita dengan cara yang tak pernah kita duga. Apapun yang ada di dunia ini selalu ingin dianggap berarti meskipun awalnya hanya sebuah asap obat pembasmi nyamuk bakar.

Walpaper absrak itu membuat imajinasiku berkembang. Seperti melihat awan yang setiap menit bentuknya berubah. Terkadang walpaper abstrak itu terlihat seperti kelinci, tapi yang lebih sering terlihat seperti lelaki bertopi koboi sedang berdiri menatapku. Ah, ini imajanisi atau pengharapan?

Apapun itu, setiap fenomena yang terjadi selalu ada hikmahnya.

1 Agustus 2013
Cerita Hari Ke-1
Proyek #Cerita Dalam Kamar

Komentar