MENULIS ITU GAMPANG ATAU SUSAH?
OLEH:
ANGGREK LESTARI
“Menulis itu gampang atau susah
sih?” Pertanyaan seperti itu banyak ditodongkan ke saya khususnya oleh
penulis-penulis pemula yang punya cita-cita besar jadi penulis dan di biodata twitter-nya sudah diberi hastag calon sastrawan.
Saya menulis tentang ini untuk
berbagi kepada teman-teman yang baru saja menjejakkan di dunia kepenulisan dan
sekadar menyalurkan pemikiran saya.
Ada yang bilang menulis itu gampang
seperti banyak buku How To tentang
menulis yang berani membuat judul di buku MENULIS ITU GAMPANG. Tapi, apa yang terjadi saat pembaca
buku itu mencoba mempraktikkan hal-hal yang disarankan penulis buku itu? Saya
yakin hasilnya akan berbanding terbalik dengan judul yang telah dicanangkan di
awal: menulis itu gampang.
Nah, saya mencoba membahas jawaban
tentang pertanyaan besar tersebut dengan menggunakan sedikit filsafat. (sedikit
saja kok. Kalau banyak-banyak nanti pusing. Hehe)
1. Pertanyaan selalu diciptakan bersama jawabannya tetapi
diciptakan dalam waktu yang berbeda.
Biasanya jawaban akan hadir saat
kita sudah melakukan beberapa hal untuk mencari jawaban atas pertanyaan
tersebut. Nah, mengenai pertanyaan “Menulis itu Susah atau Gampang” akan kita
dapatkan jawabannya saat kita telah mencoba menulis. Walaupun hanya menulis
sebait puisi, separagraf prosa, atau separagraf artikel, ataupun seadegan
drama. Jadi, menurut saya menulis itu mudah. Menurutmu bagaimana? Apa yang kamu
rasakan setelah mencoba menulis?
2. Duniamu adalah apa yang kamu pikirkan.
Percayakah kamu pada kekuatan
pikiranmu? Saya percaya. Coba kamu perhatikan bagaimana hari-hari yang kamu
lalui dengan berbagai pikiranmu. Sadarkah kamu saat kamu berpikiran kamu
cantik/ganteng, maka hari yang kamu lalui akan penuh percaya diri. Otomatis
kamu sudah menciptakan duniamu sendiri yang penuh dengan kepercayaan diri.
Kalau kamu berpikiran hidup ini susah di awal pagi, yakinlah, duniamu yang
tercipta sepanjang hari hanya penuh keluhan, keluhan, dan keluhan karena kamu
tidak berpikiran hidup ini indah.
Nah, begitu juga dengan menulis.
Gampang atau susah tergantung pada pikiranmu. Kalau kamu berpikiran menulis itu
gampang, maka kamu akan terus berlatih menulis, menjalankan proses kreatif menulis
tanpa mengeluh karena dari awal kamu sudah berpikiran menulis itu gampang.
Percayalah, alam bawah sadarmu akan banyak mengirimkan ide-ide segar untuk
tulisanmu karena pikiranmu telah mendoktrin alam bawahmu bahwa MENULIS ITU GAMPANG. Alam bawah sadarmu
yang terus-menerus akan memproses energi untukmu agar terus semangat menulis.
Jadi, semua itu tergantung padamu. Terserah
kamu mau menjawab apa: MENULIS ITU
GAMPANG ATAU SUSAH. Biarkan waktu yang akan membuka rahasia atas kebenaran
jawabanmu. Kalau kamu menjawab menulis itu gampang, tapi kamu tidak pernah
berjuang sedikitpun untuk menulis, berarti kesimpulan akhirnya menulis itu
susah.
Di akhir tulisan saya, saya akan
selalu katakan: AYO MENULIS SEKARANG.
JANGAN BANYAK BICARA, KARENA KAMU HARUS MENULIS, BUKAN BERBICARA. JANGAN LUPA
TUJUANMU INGIN MENGHASILKAN TULISAN, BUKAN PERKATAAN OMONG KOSONG YANG AKAN
DILUPAKAN BAHKAN OLEH DIRIMU SENDIRI.
DON’T
JUST TALK! LET’S WRITE NOW! WRITE, WRITE, AND WRITE.
Selamat berjuang menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam hidup ini. Selamat berkarya dan sukses selalu.
Anggrek Lestari
15 Januari 2013
Komentar