Kolak Labu, Momen Rayakan Kehangatan Ala Ibu
Cerita terinspirasi dari Dapur Ibu di Restoran Kata kali ini mengenai Kolak Labu. Jujur, Kolak Labu ini membangkitkan rindu. Jadi, ketika aku sedang dilanda kerinduan terhadap Ibu di kota perantauan, aku membuat Kolak Labu resep milik Ibu atau pun mengenang cerita ini.
Kolak Labu Kuning Buatan Anggrek Lestari.
Semoga Sahabat Penikmat Kata berkenan untuk membaca cerita sekaligus resep Kolak Labu-nya. Semoga bermanfaat.
***
Labu terkadang disebut waluh oleh orang Indonesia. Labu bermacam-macam warna. Yang paling umum berwarna oranye, terkadang juga ada labu yang berwarna hijau gelap.
Gambar: Beragam Jenis Labu. Sumber by Pinterest
Salah satu menu olahan labu yang tak asing lagi dalam masyarakat Indonesia yaitu Kolak Labu. Kolak Labu berkuah manis, yang terbuat dari campuran santan dan gula aren/gula Jawa.
Gambar: Kolak Labu by http://www.amerindomagazine.com/
Aku cukup beruntung merasakan Kolak Labu sebagai perayaan kehangatan yang diberikan oleh Ibu dalam keluarga kami, meski keluarga kami jarang berkumpul. Setiap kali cuaca sedang mendung, Ibu sudah bersiap-siap membuat makanan yang memaniskan ingatan tersebut.
Ada satu cerita unik yang aku ingat sampai sekarang mengenai labu itu. Dulu, Ibu sering merantau ke Banda Aceh untuk membantu keuangan keluarga. Nah, Bapak yang sepertinya merindukan Ibu, beinisiatif menanam pohon labu, agar ketika Ibu pulang, pohon tersebut sudah berbuah dan bisa dibuat Kolak Labu.
Bapak menanam labu dengan cara menebar biji labu yang sudah tua. Pohon itu berhasil tumbuh subur di halaman rumah. Sayangnya, Bapak tidak memiliki perencanaan yang baik, sehingga di luar dugaan, pohon labu yang menjalar itu justru terkesan menciptakan semak di halaman depan rumah.
Pohon Labu yang menjalar
Jadi, ketika Ibu pulang, Ibu justru mengomel tidak karuan melihat halaman depan rumah begitu semak oleh labu yang belum berhasil menunjukkan buah besar. Hanya beberapa bakal buah kecil yang seringkali sudah gugur sebelum buah sebesar kepalan tangan.
Pohon Labu Kuning yang telah berbuah
“Ini kenapa rumah dijadikan semak belukar kayak rumah gak terurus begini?” omel Ibu waktu itu.
Bapak dengan entengnya hanya menjawab, “Aku cuma ingin memberimu hadiah buah labu dari pohon tanaman sendiri. Tapi malah begini jadinya. Mana kutahu. Itu di luar dugaanku.”
Ckck, Bapak memang begitu. Selalu punya pandangan yang tak terduga.
“Tinggal beli labu di warung. Begitu saja kok repot,” tanggap Ibu sambil bersiap membasmi habis pohon labu yang membuat semak halaman kesayangan Ibu.
Aku mengerti pemikiran Bapak. Bukan masalah “tinggal beli saja di warung”. Tapi Bapak memang ingin benar-benar Ibu membuatkan Kolak Labu dari pohon yang ditanamnya dengan tangan sendiri.
Akhirnya, pada hari itu, aku membelikan Ibu Labu Kuning, untuk kemudian kami merayakan lagi kehangatan keluarga kami.
Ilustrasi hadiah labu kuning, sumber by Pinterest
Begitulah kisah yang sampai sekarang membuatku tersenyum. Oh ya, berikut ini juga aku sertakan Kolak Labu jika Sahabat Penikmat Kata ingin mencobanya di rumah.
***
Cara membuat Kolak Labu:
BAHAN-BAHAN:
1. Labu kuning sedang 1 buah
2. Santan 65 ml (boleh instan maupun santan segar yang diperoleh langsung dari perasan kelapa parut)
3. Gula merah 250 gr, sisir halus
4. Air bersih 1500 cc
5. Vanila secukupnya
6. Daun pandan untuk menambah harum aroma
Sebagai catatan, Sahabat Penikmat Rasa bisa menambahkan pisang, ubi jalar, maupun kolang-kaling untuk melengkapi kolak ini.
CARA MENGOLAH:
Potongan Labu Kuning, sumber by Pinterest
1. Belah labu kuning. Kupas. Buang bijinya lalu potong sesuai selera. Biasanya, dipotong ukuran kecil sedang, seperti berbentuk dadu. Setelah itu cuci bersih.
2. Didihkan air, masukkan potongan labu, gula merah, vanila, dan daun pandan yang telah diikat simpul. Masukkan juga bahan pelangkap seperti pisang atau ubi jalar, jika diinginkan. Masak hingga labu setengah matang.
3. Masukkan santan ke dalam rebusan labu tersebut. Aduk sesekali agar santan tidak pecah (kalau santan pecah, terpisahkan antara putih santan kental dengan air).
4. Masak hingga labu empuk sekitar 15 menit. Ingat, jangan sampai terlalu lembek.
5. Angkat dan sajikan dalam mangkuk. Santap kolak labu dalam keadaan hangat bersama keluarga maupun teman terdekat Sahabat Penikmat Rasa, dan rayakan momen kebersamaan.
Anggrek Lestari
27 Januari 2017
Komentar