Cara Semesta Menghadirkan Cinta Melalui 4 Musim Cinta
Oleh: Anggrek Lestari
Identitas Buku:
Judul: 4 Musim Cinta
Penulis: Mandewi, Gafur, Puguh, dan Pringadi
Pemindai Aksara: Muhammad Bagus SM
Penerbit: Exchange
Tanggal Terbit: April 2015
Tebal: 332 halaman
Jika semesta selalu mengandung rahasia hidup yang membuat kita
bernaluri menyibak kebenaran di dalamnya, maka cinta pun selalu
dihadirkan semesta dengan penuh rahasia. Cinta menjadi lebih berharga
dengan rahasia. Luka ataupun bahagia yang dihasilkan cinta serupa mata
uang untuk membayar tiket masuk menuju kebenaran siapakah yang
benar-benar pantas kita cintai. Dan, semesta akan menghadirkan cinta itu
tanpa pernah sia-sia. Cinta yang bersemi, gugur, atau bahkan cinta yang
mendingin dibekukan harapan yang terhempas menjadi perjalanan penuh
romantisme menuju cinta yang selalu hangat di dalam rumah tempat
berpulangnya seluruh rasa.
Novel 4 Musim Cinta karya empat birokrat muda: Mandewi;
Gafur; Puguh; Pringadi akan membawa kita menikmati cinta yang dihadirkan
semesta dengan penuh romantisme sekalipun sedang menghadirkan
kehilangan. Kita akan disuguhkan empat musim cinta yang diwakili keempat
karakternya yaitu Gayatri, Gafur, Arga, dan Pring.
Gayatri, seorang wanita Bali yang ditugaskan di kantor pusat,
Jakarta, membawa musim dingin dalam cerita ini. Hidup Gayatri terasa
dingin, sebatang kara karena masih berkabung dengan kehilangan orang
yang dicintanya, yaitu Adam yang harus berpisah dengannya karena
perbedaan suku, agama, dan dia kehilangan ayahnya yang meninggal dunia.
Gayatri merasa kehidupan tidak memberinya kesempatan untuk memiliki
seseorang yang pantas untuk dicintai dan Gayatri merasa ditakdirkan
untuk sendiri.
Atas kenangan tersebut, aku merasa
Adam juga bukanlah orang yang dipercayakan Tuhan kepadaku untuk kurawat,
kujaga, kusayangi. Tiada gunalah diri ini. (halaman 206)
Musim dingin Gayatri tiba-tiba terasa terhangatkan oleh kehadiran
seseorang, serupa ruang-ruang penghangat di dalam rumah saat musim
dingin. Seseorang itu bernama Pring yang awalnya dikenal melalui Facebook lalu
bertemu secara nyata di acara kepenulisan yang diadakan Departemen
Perbendaraan Negara di Lembang, Bandung. Pring membuat Gayatri berpikir
ulang mengenai konsep cinta, memiliki dan patah hati. Satu pertanyaan
besar dalam benak Gayatri, akankah Pring membuatnya merasa tidak
berkesempatan lagi untuk menyayangi seseorang?
Musim gugur dalam cerita ini dibawa oleh karakter Arga, seorang pria
asal Jawa yang dua kali gagal memiliki cinta. Di tengah perasaan
gagalnya, Arga bertemu dengan Dira seorang barista yang juga merupakan
teman Gayatri. Dira membuat musim cinta Arga yang gugur terasa memiliki
harapan lagi untuk berubah menjadi musim cinta yang bersemi. Lalu,
pertanyaan-pertanyaan dalam benak Arga mulai muncul.
Bagaimana bila ternyata Dira ternyata
sudah punya kekasih? Bagaimana jika ternyata dia tidak menyukaiku?
Jadi, kejutan apa lagi yang akan kutemui nanti? Ini penentu masa
depanku. Aku harus segera memutuskan, maju atau tidak sama sekali. (halaman 269)
Musim semi yang menebar cinta, dibawa oleh karakter Pring yang
merupakan pria asal Palembang yang terpisah jauh dari istrinya karena
ditugaskan ke Sumbawa dan istri yang meneruskan pascasarjana di Bandung.
Pring yang juga seorang penulis, sajaknya selalu mampu menebar benih
cinta di hati perempuan, terkhusus Gayatri, meskipun Pring cenderung
bersifat pendiam. Walau Pring telah memiliki cinta yang bersemi di
hatinya, yaitu cinta milik Indah istrinya, tetap saja kebahagiaan yang
Pring rasakan bersifat rumit, terkhusus karena faktor jarak dan
keputusan istrinya untuk kuliah lagi yang membuat hati Pring terasa
bercelah—celah yang kemudian terasa diisi oleh Gayatri.
betapa tahu-tahun berharga
terbuang percuma mencari bahagia
ke mana-mana
sementara sepanjang masa
bahagia berada di dalam diri kita
serupa sebutir benih terlunta menanti berbunga
Sajak Arti Chopra itu mengiang-ngiang
di kepalaku. Elusive Happines judulnya. Kebahagiaan yang elusive. Satu
kata yang cocok untuk kepribadian hidupku: elusif. Sukar dipahami. Hanya
sebuah sajak dari perempuan cantik Kanada itu yang kerap membuatku
berteguh hati, bahwa pelan tapi pasti, sekuntum bunga tumbuh dari
benih-benih yang ditanam.
Aku sangat ingin percaya bahwa segala
keputusan yang kuambil sudah tepat. Terlepas dari semakin banyaknya
pertengkaran di antara aku dan Indah, istriku. Hubungan kami yang
semakin dingin, semakin jauh, seperti jarak yang terbentang antara
Sumbawa dan Bandung.
(halaman 19)
Masuknya Gayatri ke kehidupan Pring mendatangkan
pertanyaan-pertanyaan yang dihadirkan semesta sebagai rahasia: mengapa
perasaan manusia mudah berubah?; apakah satu hati memang hanya
diciptakan untuk satu cinta?
Gafur seorang pria asal Makassar membawa musim panas dalam cerita
ini. Gafur selalu punya semangat dan ambisi yang berapi-api. Hatinya
tidak pernah mendingin oleh kekecewaan hidup karena dia selalu bisa
mengatasinya. Hubungan Gafur dengan Dira sebelum Gafur ditugaskan ke
Kendari membuat hidup Gafur semakin terasa tidak pernah terasa dingin,
sepi. Tetapi, ditugaskannya Gafur ke Kendari membuat hubungannya dengan
Dira seakan menjauh, ditambah lagi komitmen Dira yang tidak ingin
menikah, meski Dira ingin hidup bersama Gafur, memiliki anak, tetapi
tetap saja Dira tidak ingin diikat oleh pernikahan, akhirnya membuat
hubungan dan Gafur harus berakhir. Dira merelakan jika Gafur ingin
menikahi perempuan lain. Perpisahan Gafur dengan Dira menimbulkan
pertanyaan bagi Gafur: kenapa manusia harus menikah? Apakah kebahagiaan
memang ditentukan oleh pernikahan?
Novel 4 Musim Cinta disajikan menggunakan penceritaan sudut pandang orang pertama berganti-ganti dengan 4 karakter. Sepanjang membaca cerita 4 Musim Cinta kita
akan diajak mengungkap jawaban-jawaban atas pertanyaan yang dibawa oleh
keempat karakternya seperti yang telah diungkapkan di atas. Keempat
penulis 4 Musim Cinta dengan konsisten, teliti, dan tenang
tanpa terburu-buru membawa karakter masing-masing mengungkap cara
semesta menghadirkan cinta yang penuh rahasia menggunakan alur flashback.
Novel ini benar-benar mengadaptasi cara kerja semesta menyibak
rahasia bagi orang-orang yang memang mau mencarinya, dalam arti jika
kita tidak berkonsentrasi penuh saat membaca novel ini, kita akan
kesusahan mengikuti alur novel ini. Tapi, saya yakin
pertanyaan-pertanyaan yang tadi telah diajukan para karakternya membuat
kita akan penasaran dan pasti bersungguh-sungguh membaca novel ini untuk
mengetahui seperti apa kelanjutan kisah mereka dalam novel bersampul
yang terlihat sederhana, namun penuh rahasia, sebuah bibir merah yang
menyimpan keberanian mengungkapkan harapan di tengah-tengah merah luka,
derita.
Akankah Gayatri bisa merasakan lagi arti memiliki? Akankah Arga
berhasil memiliki seseorang sebelum seseorang itu diambil orang lain?
Akankah Gafur bisa bersatu lagi dengan Dira untuk membuktikan bahwa
hidup bisa bahagia dengan pernikahan ataupun tanpa pernikahan asalkan
berlandaskan cinta? Akankah Pring bisa bertahan setia memilih istrinya
yang justru memilih menjauhkan hidup darinya dan memilih Gayatri yang
menyadarkannya kembali bahwa cinta memang benar ada?
Walaupun novel ini bisa membuat kita agak memusingkan karena alurnya,
tetapi tenang saja, bahasa penceritaannya mengalir. Dan, berikut ini
beberapa quotes yang menarik dalam 4 Musim Cinta.
Aku tahu bagaimana rupa harapan,
tetapi kadang aku memilih menutup mata. Yang membuat hidup menjadi lebih
hidup bukanlah harapan, melainkan kepandaian kita menutup mta pada
hal-hal yang mampu menghalangi tujuan kita. Harapan tidak sama dengan
tujuan. Harapan membuat kita hidup dalam khayal, terlalu banyak memakan
mimpi dan membuat manja. Harapan ibarat bantal empuk yang menggoda kita
untuk tidur terus-terusan.
(Halaman 13)
Rahasia hidup membuat kita lebih
hidup untuk menyibak kebenaran. Dan kebenaran bukanlah milik semua
orang. Kebenaran hanya milik orang-orang yang mencarinya.
(Halaman 18)
Semesta bekerja dengan cara yang
penuh rahasia, seperti seseorang dermawan yang bersembunyi dari kilat
kamera media. Apa yang kita terima, bisa jadi bukan sepenuhnya karena
usaha kita. Bisa jadi, hanya karena ada orang lain yang sedang merasa
kasihan. Kasihan. Kasihan.
(Halaman 45)
Cinta sesungguhnya tidak akan bisa
menghilang dari hati manusia, meskipun status manusianya telah berubah.
Pacar-mantan pacar. Istri-mantan istri. Aku tidak pernah percaya dengan
kalimat aku sudah tidak mencintaimu lagi. Hanya posisi yang berubah.
Hanya sudut pandang yang berubah. Cinta itu tetap tersimpan. Bila ada
sedikit keinginan kembali pada posisi semula, pastilah yang awalnya kata
benda itu akan menjadi kata kerja. Dari cinta kembalii menjadi
mencintai.
(Halaman 147)
Jatuh cinta dan mencintai adalah dua
hal yang berbeda. Sebagai lelaki bisa jatuh cinta berkali-kali kepada
orang yang sama atau orang yang berbeda. Tapi, mencintai adalah
keputusan. Sekali kita sudah memutuskan untuk mencintai, maka cintailah
selamanya. Nikmati prosesnya. Pahit atau manis. (Halaman 314)
Perasaan kehilangan mungkin adalah
puncak romantisme yang dimiliki manusia. Aku mengucapkan terima kasih
kepada rasa sakit yang telah mengajariku arti hidup. (Halaman 321)
Oh ya, novel ini recommended sekali untuk dibaca. Cocok
membantu meneguhkan hati untuk menjadi pecinta yang teguh tetap
mencintai satu hati, meskipun kita pernah jatuh cinta berkali-kali pada
banyak hati. Selamat menikmati cinta dalam 4 Musim Cinta. Salam rahasia.
***
Sumber review: Konspirasi Kata
Komentar